Jogjamu (masih) Seperti Dulu, Istimewa
Jogjamu Jogjaku juga, Jogja kita bersama. Itulah sepenggal
kalimat yang penuh akan makna. Kita sering menyebut Jogja, Yogya, Jogjakarta,
Yogyakarta. Dari namanya saja Jogja itu unik, sebutan itu tidak ada yang salah.
Kota mana lagi yang namanya bisa disingkat seperti ini? Hanya Jogja tentunya. Apa
yang terlintas di pikiran kalian jika mendengar kata JOGJA?
Jogja itu unik
Jogja itu ramah
Jogja itu pluralis
Jogja itu keren
Jogja itu menarik
Jogja itu klasik
Jogja itu asyik
Jogja itu lengkap
Jogja itu semangat
Jogja itu budaya
Jogja itu wisata
Jogja itu belajar
Jogja itu gudeg
Jogja itu ramai
Jogja itu cerita
Jogja itu banyak kampusnya
Jogja itu pengalaman
Jogja itu kenangan
Jogja itu KITA
Jogja itu istimewa
Jogja itu tiada duanya
Jogja itu Never Ending Asia
yaa semua itu benar dan masih banyak lagi yang belum bisa disebutkan lewat
kata karena begitu luar biasanya dibanding kota-kota lain di Indonesia. Tiap sudut
kotanya, tugunya, malioboronya, musisi jalanannya, keratonnya, candinya, alun-alunnya,
semua wisatanya, gudegnya, angkringannya, rondenya, burjonya, bus transnya,
kampusnya, mahasiswanya, orangnya dan segala kenangannya yang tak dapat kita
rasakan di kota lain .
Seperti bait lagu Yogyakarta
dari Kla Project ini ...
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Setiap bait dari lagu ini mempunyai makna
yang mendalam. Apabila kita mendengarkan lagu ini kita dapat merasakan Jogja
seolah-olah kita berada di sepanjang jalan Malioboro. Betapa rindunya aku
dengan kota ini, ingin rasanya aku bernostalgia. Terkadang aku tak dapat
menahannya, aku cukup mendengaran lagu ini untuk mengurangi rasa rinduku.
Kota
yang memiliki segudang kreativitasnya ini selalu menyuguhkan sesuatu yang
membuat kita betah untuk menetap disini. Segala event seperti Ngayogjazz,
Ramayana di Candi Prambanan, Festival Malioboro dll. Belum lagi event-event
yang diselenggaraan oleh para mahasiswa Jogja yang tak kalah hebatnya yang
patut kita apresiasi juga. Disini kita dapat bertemu kawan baru dari seluruh
Indonesia dengan berbagai karakter yang berbeda. Karena provinsi Yogyakarta
yang berada di tengah-tengan Indonesia menjadikannya sebagai provinsi yang
pluralisme. Mahasiswa disini datang dari berbagai penjuru Indonesia dari Sabang
sampai Merauke untuk menuntut ilmu. Memang Jogja terkenal dengan Kota
Pendidikannya, bukan hanya kampus-kampusnya yang megah melainkan kualitas
pendidikannya itulah yang membuat Jogja mendapat predikat kota Pelajar. Beruntunglah
kalian yang menjadi warga asli Jogja, kalian patut bangga dengan segala
kelebihan yang dimiliki mulai dari pendidikan sampai wisatanya.
Tak heran banyak orang
berbondong-bondong datang kesini untuk menuntut ilmu, keputusan kalian sangat
tepat. Kampus terbaik di Indonesia pun berada di Jogja, jadi masih ragukah kalian?
Jika kalian pusing, stress, penat memikirkan banyak tugas yang tak
henti-hentinya datang dari Dosen, kalian tak perlu cemas. Banyak wisata yang
disuguhkan disini sampai tak terhitung banyaknya. Mulai dari malioboro, alun-alun,
keraton, musium, mall, candi, kebun binatang yang berada di dalam kota. Kalian tak
perlu cemas bila tak memiliki kendaraan, cukup dengan naik bus trans Jogja saja
kalian bisa mengunjungi tempat-tempat itu. Atau bagi kalian yang menyukai
wisata alam seperti bukit, gunung, pantai dan hutan, Jogja tentu tak kalah. Disinilah
kalian bisa menemukan segalanya. Memang Jogja adalah secuil dari surga dunia. Jadi
masih ada alasan stress kuliah disini? Tentu tidak kan.
Selain
kota Pelajar, Jogja juga dikenal dengan budayanya. Provinsi di Indonesia yang
dipimpin oleh seorang Raja secara turun-temurun ini memang berbeda dari
Provinsi lainnya dan menjadikannya sebagai ciri khas. Namun ada yang berbeda sekarang
ini. Banyak berdiri mall, hotel, dan tempat hiburan baru lainnya yang mulai
kita temui. Meskipun mengundang banyak pro kontra tentang hal ini, Jogja yang
yang dulu berbudaya lambat laun kini berubah menjadi Jogja yang modern. Jogja memang maju dari segi Pendidikan, IPTEK
dan Budayanya, namun bukan berarti Jogja berubah menjadi kebarat-baratan kan sehingga
sedikit demi sedikit budayanya akan luntur? Perlu kalian ketahui Jogja bukanlah
kota Metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya. Jogja tetaplah Jogja yang unik yang
tak dapat kita samakan dengan kota manapun juga. Jogja akan tetap menjadi kota
yang istimewa sampai kapanpun.
Jogja
Berhati Mantan. Mungin kalian sering mendengar ungkapan itu. Bagi kalian yang
pernah mengenyang pendidikan disini, pernah tinggal disini, atau hanya sebatas
singgah disini, kalian pasti akan merasakan kerinduan yang amat mendalam. Bukan
bermaksud menyinggung masa lalu dengan mantan, melainan maksud ungkapan berhati
mantan disini adalah Jogja diibaratan sebagai seorang mantan. Walaupun kita tak
lagi disana tetapi Jogja sulit untuk dilupakan karena banyak kenangan yang
tercipta. Mungkin kita berusaha untuk melupakan (dalam istilah gaulnya move on) tapi kita tak mampu
melakukannya. Entahlah mungkin dengan pulang ke kota inilah yang mampu mengobatinya.
Bernostalgia disana karena Jogja tetaplah Jogja yang dulu, Jogja yang ramah
seperti pertama aku mengenalnya.
#JOGJAKU #JOGJAMU #JOGJAKITATERCINTA
#JOGJAISTIMEWA #JOGJANEVERENDINGASIA
Komentar
Posting Komentar